Nggak Semua Berjalan Lancar
“Kak Maya,” ujar Raga di telepon
pada malam hari Jumat. Weekend terakhir
sebelum minggu tenang, dan dua minggu lagi kami akan UAS.
“Ya?”
“Mau temenin aku nggak?”
“Ke?” aku menjawab dengan
singkat, karena sedang sibuk menyampuli buku-buku (baca: novel-novel dan
komik-komik) terbaruku dengan plastik tebal.
“Nikahannya Mas Sandy,” jawab
Raga, menyebutkan satu orang cowok dari angkatan 2007 yang kukenal.
“Eh? Mas Sandy udah mau nikah?”
gumamku heran. Kemudian aku ingat cerita-cerita Alva waktu kami berempat makan
di kantin, yang aku tidak begitu perhatikan.
“Iya, aku diundang, anak-anak
basket yang lain juga,” cerita Raga.