The Truth Behind
Sebenarnya
kebetulan.
Berpapasan
dan tidak sengaja bertemu pandang. Lalu satu sama lain tidak ada yang
tersenyum. Malah langsung menurunkan pandangan dan yang satu gugup setengah
mati. Yang satu berjalan santai seolah tidak ada interupsi.
Kebetulan
juga duduk bersebelahan. Kemudian sadar mengenakan baju dengan warna yang
senada. Tidak menganggap ini takdir, yang satu memperhatikan dosen dengan amat
sangat. Tapi yang satu merasa beruntung dan bahagia sekali, dan setiap ada
kesempatan, melirik ke sebelahnya.
Tetapi
sebenarnya menyakitkan.
Berpapasan
dan tidak sengaja bertemu pandang. Lalu satu sama lain tidak ada yang
tersenyum. Yang satu berjalan santai seolah tidak ada interupsi. Yang satu
gugup setengah mati, lalu menyadarkan dirinya sendiri agar tidak terbawa emosi.
Karena sadar bahwa pandangan mata indah itu tidak akan pernah jadi miliknya
sendiri.
Kebetulan
duduk bersebelahan. Kemudian sadar mengenakan baju dengan warna senada. Yang
satu memperhatikan dosen dengan amat sangat. Yang satu merasa bahagia sekali. Begitu
ditemukan orang lain dengan warna baju senada, yang disambut yang satunya
dengan senyuman indah, yang satu pun sadar, bahwa dia kebetulan. Mereka,
rencana.
Sering
terjadi, di saat orang lain sedang bahagia karena bisa bersama-sama, ada orang
lain yang bersedih, karena tidak bisa bersama-sama.